Hasanain Juaini’s invitation is awaiting your response

16 Oktober 2014
LinkedIn
Hasanain Juaini would like to connect on LinkedIn. How would you like to respond?
Hasanain Juaini
Independent Education Management Professional
Confirm you know Hasanain
You received an invitation to connect. LinkedIn will use your email address to make suggestions to our members in features like People You May Know. Unsubscribe
If you need assistance or have questions, please contact LinkedIn Customer Service.
© 2014, LinkedIn Corporation. 2029 Stierlin Ct. Mountain View, CA 94043, USA

ca3yli-i1btw3ny-17.gif


Hasanain Juaini’s invitation is awaiting your response

8 Oktober 2014
LinkedIn
Hasanain Juaini would like to connect on LinkedIn. How would you like to respond?
Hasanain Juaini
Independent Education Management Professional
Confirm you know Hasanain
You received an invitation to connect. LinkedIn will use your email address to make suggestions to our members in features like People You May Know. Unsubscribe
If you need assistance or have questions, please contact LinkedIn Customer Service.
© 2014, LinkedIn Corporation. 2029 Stierlin Ct. Mountain View, CA 94043, USA

ca3yli-i10dwq1b-5g.gif


Khutbah Idul Adha 2013: Tiga Rahasia Kesuksesan Nabi Ibrahim dalam Mendidik Anak

13 Oktober 2013

Cahaya Qur'ani

anak

Unduh File Di Sini

Oleh Syafaat

الخطبة الأولى:

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذي جعل عيد الأضحى ضيافة لعباده الصالحين وجعل في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى.

Pada hari ini dan pada pagi ini seluruh umat Islam di seluruh dunia menggemakan kalimat tahlil, tahmid dan takbir guna mengagungkan kebesaran Allah, demikian juga saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, mereka lantunkan kalimat talbiyah: labbaikallahumma labbaik ……yang juga merupakan ungkapan pengagungan kepada sang khaliq pencipta alam semesta ini. Semua ini dilakukan dalam…

Lihat pos aslinya 1.691 kata lagi


Materi Khutbah Idul Adha 2012 M/1433 H: Kepedulian Orang Tua, Kunci Sukses Mendidik Anak

13 Oktober 2013

Cahaya Qur'ani

Oleh Syafaat

Download teks asli

 

الخطبة الأولى:

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذي جعل عيد الأضحى ضيافة لعباده الصالحين وجعل في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى.

 Pada hari ini dan pada pagi ini seluruh umat Islam di seluruh dunia menggemakan kalimat tahlil, tahmid dan takbir guna mengagungkan kebesaran Allah, demikian juga saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, mereka lantunkan kalimat talbiyah: labbaikallahumma labbaik ……yang juga merupakan ungkapan pengagungan kepada sang khaliq pencipta alam semesta ini. Semua ini dilakukan dalam…

Lihat pos aslinya 1.787 kata lagi


KONON

13 Oktober 2013

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Para penulis dan tukang cerita pastilah sangat membutuhkan kata “konon” ini. Mereka tidak akan sanggup hidup tanpanya, sekalipun sesekali atau banyak kali dirubahnya dengan kata-kata tersebutlah, diceritakanlah, arkian, alkisah dsb. Konon, ibarat makanan dalam bentuk non materi dan seperti biasa kita jarang hirau dari mana datangnya.

 

Nah, konon, kata konon ini berasal dari bahasa arab: Kaa na, yakuu nu, kaunan. arti harfiahnyaa; “tersebutlah dahulu bahwa telah terjadi” lalu dlm bentuk gerund berubah menjadi kaunan [Ind. kejadian]. Adakah kaitannya sehingga orang lalu mengatakan kalimat konotasi? Saya fikir pasti ada, sebab istilah konotasi hanya bisa diartikan jika sesuatu dengan sesuatu yang lainnya memiliki hubungan kejadian. Dus itulah konon.

 

Sekarang bagaimana dengan orang Sasak ketika mereka mengungkapkan kemarahan: “tie manusie endek ne taok KENE”. apakah kata kene itu berasal dari DNA yang sama dengan Kaa na? Haqqul yakin ini juga pasti berhubungan essensi dari kejadian-kejadian masa lalu. Maka mereka yang reaktif, lalu mulutnya ngoceh bilang “begitu begini”, padahal secuil dia tidak tahu apa-apa tentang kejadian masa lalu dari objek yang dibicarakannya; orang macam itulah yang diketakan manusie endek ne taok kene.

 

Jika sekarang ini orang meletakkan kata konon pada tulisannya, dengan maksud membebaskan diri dari ikatan “harus tahu fakta kejadian sebelumnya”, itu berarti kata konon telah berubah pengertian menjadi “yang sebaliknya”. Mirip sama nasibnya dengan kalimat Insya Allah, yang hanya dipakai untuk berlindung agar terselamatkan dari kebohongan jika dia tidak mampu memenuhi janjinya.

 

Konon, para pejabat dan selebrities sekarang banyak menabur Insya Allah diujung-ujung lidah mereka dan dengan mudah kkita bisa mempredikisi untuk apa mereka melakukannya. Nampaknya konon, yang berkaitan dengan kebenaran masa lalu; dan Insya Allah, yang berkaitan dengan kebenaran masa yang akan datang telah mengalami pemerkosaan makna. Kini terpulang pada kita apakah kita akan ikut memperkosa atau berjihad fii sabilillah untuk mengembalikan kedua peristilahan itu kepada proporsi yang sebenarnya?

 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


PERLU DUIT, YANG CEPAT, YANG BANYAK

13 Oktober 2013

PERLU DUIT, YANG CEPAT, YANG BANYAK
[Ini rekord-record dinamika sosial kita]

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Seperti biasa, di dalam majlis taklim ini, selalu saya selipkan usulan-usulan yang muncul dalam diskusi-diskusi. Hal yang paling konsisten adalah masalah lingkungan c.q. ajakan menanam pohon.

Betul kata methode quantum learning itu: “AMBAK =Apa Manfaatnya Bagiku”. Masyarakat memang akan melawan ajakan kita kalau mereka merasa tidak akan mendapatkan manfaat dari ajakan itu sendiri. Maka dengan fitur “ZOOM IN” 230% microsoft exel tampillah tulisan BESAR2 di layar LCD dan saya ajak mereka menghitung langsung keuntungan material bagi yang mau menanam pohon dilahannya yang terlantar sbb:

Jika dalam lahan satu hektar kita menanam SERIBU BATANG pohon SENGON yng umur panennya 7 tahun maksimal, maka hitungannya adalah=

Modal bibit 1000, tanam 500, pupuk 1000, perawatan 7 tahun 10,000, panen 25,000 total modal perbatang = Rp. 37,500.-/batang/tujuh tahun.

Hasil = perbatang = 1 meter kubik = 1,000 batang x 1 m3 = 1,000 m3

Harga kayu sengon/albasiya/m3 = Rp. 2,800,000.- [potong pajak, transport dll] jadilah Rp. 2,000,000.-/ m3

Total hasil= Rp. 2,000,000.- x 1,000.- = 2 milyar/7 tahun
Hasil pertahun = 2 Milyar / 7 tahun = Rp. 285,714,285.-

Katakanlah kita buang setengah dari hasil diatas untuk mengantisipasi “post major” jenis apapun, maka kasarnya ada keuntungan 100 juta rupiah setahun, bukankah ini berarti delapan juta rupiah lebih SEBULAN?

Beberapa orang jamaah mengangkat tangan dan bertanya:

Jamaah A : Sya cuma punya punya lahan dua puluh are, bagai mana?
Jawab : dalam dua puluh are bisa ditanam dua ratus batang itu artinya 200 juta.

Jamaah B : Saya miskin tidak punya lahan, bagaimana caranya?
Jawab : Tantang mereka mereka yang tidak sempat mengurus tanahnya, ambil bibit gratis di Nurul Haramain, ajak mereka bagi hasil. Itu artinya anda dapatkan 4 juta lebih sebulan;

Jamaah C : Bagaimana kalau orang yg punya tanah mengerjakan penanaman sendiri?
Jawab : Nah itulah yang diharapkan oleh kita semua. Kita bisa ikut jadi buruh. Itu lebih baik dari pada nganggur. Bisa juga minta ijin tanam pohon di pingir jalan milik Pemerintah, nanti setelah 7 tahun minta bagian untuk menebang setengah dari yang pernah ditanam [ini perlu pakai surat resmi bersegel dan bermaterai plus stempel].

Seorang jamaah, yang duduknya di belakang dari tadi saya melihatnya berkali-kali mengangkat tangan, namun selalu ragu2 dan menarik kembali tangannya. akhirnya setelah pertanyaa selesai, jamaah itu saya tanya: Silahkan buuuk…mau tanya apa? Beginilah pertanyaannya

Jamaah D : Kalau betul semua penjelasan itu, maka waktunya terlalu lama sedngkan kita perlu makan hari ini, minggu ini bulan ini….Coba kasi tahu kita jenis pohon yang panennya lebih cepat!

Jawab : Ibu tanamlah POHON TAUGE alias brubusan, ini umurnya cuma tiga hari saja. Tidakkah ibu tahu banyak desa yang menjadi kaya dan terkenal karena taugenya? Apalagi kalau orang-orang tahu bahwa tauge adalah makanan paling baik untuk memperbanyak sperma [ kwa kwa kwa kwa] sehingga mengatasi “Money and Chair” pasti nanti taugenya laku keras…

Yah demikianlah dinamika dalam mengajak masyarakat kita untuk berderap maju. Rupanya desakan keinginan untuk dapat duit, yang cepat yang banyak, selalu dihambat oleh ghairah kerja yang jalannya justru surut ke level “Tamak dan Loba”.

Wassalam
Narmada, 27 Rajab 1433 H


18 Juli 2012

Roilbilad's Blog

Oleh: M Roil Bilad

Setelah mempublikasikan beberapa artikel mengenai situasi usaha tembakau virginia di lombok, penulis mendapatkan berbagai respon positif terutama mengenai solusi alternatif bahan bakar pengomprongan tembakau. Pada tulisan ini, penulis akan membuat analisis ekonomis mengenai perbandingan berbagai bahan bakar alternatif yang ditawarkan. Analisis didasarkan pada asumsi bahwa efesiensi penggunaan energi ekivalen dengan teknik konvensional menggunakan minyak tanah. Perbandingan panas pembakaran berbagai bahan bakar ditunjukkan pada Tabel 1.

Lihat pos aslinya 1.145 kata lagi


BELA DIRI DENGAN KEMAMPUAN SENDIRI

22 Mei 2012
BELA DIRI DENGAN KEMAMPUAN SENDIRI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bekerjasa sama saling menguntungkan adalah konsep persatuan yang bisa diarapkan saling memperkuat dan menghidupkan, jika tidak maka sesungguhnya salah satu kelompok sedang menagasi kelompok lainnya yang DIA butuhkan untuk tetap eksis.

Berbagai produk kebutuhan hidup di NTB ini bagaikan banjir datang dari luar dan sedikit sekali kita memperhatikan bahwa secara diam diam, sedikit demi sedikit kemandirian kita terkikis dan pada gilirannya nanti akan meniadakan kita sama sekali. Produk-produk yang kita sendiri tidak mampu mengadakannya karena berbagai keadaan tentu bisa diterima, tetapi jika kita mampu mengadakannya, lalu mengapa kita selalu menjadi pihak konsumen?

Produk-produk berbasis tanah liat, misalnya, mulai dari pot bungan, batu bata, genteng, loster, batu paras dan keramik tempel penutup tembok, mengapa terus menerus membanjir dari luar? Tidak adakah orang mampu di NTB ini untuk memodali usaha semacam itu? Kalau tidak oleh seseorang mengapa tidak oleh SEKELOMPOK?

Produk air kemasan juga membombardir kita dengan berbagai merek, sudah ada satu dua perusahaan air minum kemasan namun sebagaian besar masih milik orang luar.

Produk obat-obatan tradisional yang bahan bakunya ada tersedia di sini dan tentu kandungannya akan lebih cocok untuk manusia-manusia yang tinggal disini, sebab Allah SWT selalu meletakkan obat suatu penyakit tidak jauh-jauh dari tempat penyakit itu sendiri berada?

Tidak salah, seseorang mengerjakan usaha yang dilihatnya bisa menguntungkan, tapi kalau asal untung sembari mempersempit jalan bagi produk lokal akan semakin meningkatkan ketergantungan dan ketika kita sudah pada posisi hanya bisa menggantungkan diri pada orang lain sesungguhnyalah kita sudah menjadi benalu bagi bangsa lain.

Kita tidak mungkin meminta orang lain untuk mengasihi kita dan membuka jalan untk diri kita sendiri karena pada saat yang sama mereka juga butuh untuk menegakkan eksistensi mereka.

satu sisi lagi, maraknya tabib dari luar daerah, mungkin juga nanti since-since dari china akan meraja lela di sini? Tidakkah ada yang berinisisatif untuk memotong ketergantuangan seperti ini? Misalnya membantu mengorganisir dan membina managemen bagi para tabib-tabib lokal kita? Sepulu atau dua puluh tahun lalu tabib/belian kita banyak diundang keluar daerah, tapi kini kita bisa saksikan di mana-mana masyarakat kita sudah mulai tergantung dengan tabib dan tentu saja bahan-bahan ramuan dari luar.

saya mengajak kita semua untuk memikirkan dengan cermat bagaimana kita bisa keluar dari keadaan mengenaskan seperti ini. urusan pilkada? hah sedikti sekali berkaitan dengan kemandirian kita terhadap bangsa lain.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


BELA DIRI DENGAN KEMAMPUAN SENDIRI

22 Mei 2012
BELA DIRI DENGAN KEMAMPUAN SENDIRI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bekerjasa sama saling menguntungkan adalah konsep persatuan yang bisa diarapkan saling memperkuat dan menghidupkan, jika tidak maka sesungguhnya salah satu kelompok sedang menagasi kelompok lainnya yang DIA butuhkan untuk tetap eksis.

Berbagai produk kebutuhan hidup di NTB ini bagaikan banjir datang dari luar dan sedikit sekali kita memperhatikan bahwa secara diam diam, sedikit demi sedikit kemandirian kita terkikis dan pada gilirannya nanti akan meniadakan kita sama sekali. Produk-produk yang kita sendiri tidak mampu mengadakannya karena berbagai keadaan tentu bisa diterima, tetapi jika kita mampu mengadakannya, lalu mengapa kita selalu menjadi pihak konsumen?

Produk-produk berbasis tanah liat, misalnya, mulai dari pot bungan, batu bata, genteng, loster, batu paras dan keramik tempel penutup tembok, mengapa terus menerus membanjir dari luar? Tidak adakah orang mampu di NTB ini untuk memodali usaha semacam itu? Kalau tidak oleh seseorang mengapa tidak oleh SEKELOMPOK?

Produk air kemasan juga membombardir kita dengan berbagai merek, sudah ada satu dua perusahaan air minum kemasan namun sebagaian besar masih milik orang luar.

Produk obat-obatan tradisional yang bahan bakunya ada tersedia di sini dan tentu kandungannya akan lebih cocok untuk manusia-manusia yang tinggal disini, sebab Allah SWT selalu meletakkan obat suatu penyakit tidak jauh-jauh dari tempat penyakit itu sendiri berada?

Tidak salah, seseorang mengerjakan usaha yang dilihatnya bisa menguntungkan, tapi kalau asal untung sembari mempersempit jalan bagi produk lokal akan semakin meningkatkan ketergantungan dan ketika kita sudah pada posisi hanya bisa menggantungkan diri pada orang lain sesungguhnyalah kita sudah menjadi benalu bagi bangsa lain.

Kita tidak mungkin meminta orang lain untuk mengasihi kita dan membuka jalan untk diri kita sendiri karena pada saat yang sama mereka juga butuh untuk menegakkan eksistensi mereka.

satu sisi lagi, maraknya tabib dari luar daerah, mungkin juga nanti since-since dari china akan meraja lela di sini? Tidakkah ada yang berinisisatif untuk memotong ketergantuangan seperti ini? Misalnya membantu mengorganisir dan membina managemen bagi para tabib-tabib lokal kita? Sepulu atau dua puluh tahun lalu tabib/belian kita banyak diundang keluar daerah, tapi kini kita bisa saksikan di mana-mana masyarakat kita sudah mulai tergantung dengan tabib dan tentu saja bahan-bahan ramuan dari luar.

saya mengajak kita semua untuk memikirkan dengan cermat bagaimana kita bisa keluar dari keadaan mengenaskan seperti ini. urusan pilkada? hah sedikti sekali berkaitan dengan kemandirian kita terhadap bangsa lain.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


21 Mei 2012

MENIMBA MANFAAT DARI POHON MIMBA

(Langkah Strategis Membangun NTB)

 

 

 

Bsimillahirrahmanirrahim,

 

Lepaskan pandangan anda ke hamparan pohon Nimba alias Neemb dilokasi bendungan Batujai, Bendungan Pengge, Padang-padang tandus Belanting yang saban tahun menjadi langganan banjir bandang yang menyedihkan atau dipunggung-punggung bukit-bukit Sekotong, kesan arafah mendadak membayang karena kesamaan jenis pohon yang merindangi tanah-tanah cadas dan kering dibawahnya. Nimba memang digjaya sedigjaya khasiat yang disimpannya.

 

Saya tersentak dengan pertanyaan perdana yang aneh dari seorang ibu di Mataram tentang oleh-oleh musafir ke India: “Betulkah wanita India cantik-cantik?” Tentu saja urusan cantik dan gagah adalah Hibah Illahiah yang harus disyukuri, tapi seseorang akan mendapatkan apresiasi terhadap upaya sungguh memelihara dan merawat anugerah tersebut. Masyarakat India dan Pakistan menggunakan tumbukan daun mimba sebagai pembalur kulit agar terbebas dari penyakit kulit dan zat pigmennya tetap seimbang dan menyembulkan kesan sangat mempesona.

 

Rupanya kaum wanita kita tidak “ngeh” bahwa di NTB ini, pohon mimba se abreg-abreg. lalu saya balik bertanya, mengapa kita tidak memanfaatkan daun nimba ini, sehingga kelak kalau turis asing pulang kampung akan ditanya juga oleh kaum kerabatnya: “betulkah orang-orang NTB itu cantik-cantik?”

 

 

Inna ma’al ‘usri yusro = sesungghnya bersama derita itu ada kemudahan jika ditafsir bebas ala ilmu kesehatan = sesungguhnya dibalik rasa pahit itu ada obat penyembuh sakit. Dan jika melalui teropong hikmah para sufi akan mengatakan “Allah SWT tidak akan mengadakan sesuatu disuatu tempat kecuali ada hikmah di dalamnya”. IIK (Institut Ilmu kesehatan) Nurul Haramain, Narmada-Lombok Barat NTB, mulai meneliti dan memanfaatkan Mimba (Azadirachta indica) sebagai bahan obat berbagai penyakit untuk masyarakat NTB.

 

Berbagai hasil penelitian sebelumnya sudah menemukan bahwa beragam jenis penyakit bisa dibantu pengobatannya dengan menggunakan bagian tanaman ini. Meski demikian, penelitian juga menunjukkan bahwa mimba bersifat toksid sehingga orang yang mengonsumsi herbal ini harus mematuhi dosis yang telah ditetapkan. Beberapa kandungan kimia yang ada pada mimba di antaranya, azadirachtin, minyak gliserida, acetiloksifuranil-dekahidrotetrametil acid, ksosiklopentanatolfuran, asetat-keton dan heksahidro-hidroksitetrametil-fananenon (nimbol).

 

Masyarakat NTB tidak perlu membayar mahal untuk menyembuhkan penyakit laten yang mengendemik di bumi ini seperti kencing manis, malaria, kanker, lever dan jerawat serta kekacauan zat pigmen kulit. Maka luncuran pertama adalah “Neem Leaves Powder” yang diproses dari 100% daun Mimba yang dikeringkan dengan suhu 30°C tanpa menggunakan sinar matahari. Dengan kandungan: 20% Serat, 50% Karbohidrat, 15% protein, 5% lemak, 2% kalcium (Ca).

Kembali kepada hasil penelitian Laboratorium dan sukses story tentang pemanfaatan produk berbasis pohon Mimba  selanjutnya adalah sebuah produk sabun yang bisa digunakan untuk merawat pasien yang mengalami koreng dan cacar serta tentu saja jerawat.

 

Masyarakat kita sudah lama disusahkan oleh obat-obatan pertanian yang mahal dan kadang menyiksa dengan kelangkaannya. Kedepan, pohon Mimba ini akan menjadi bahan produksi pestisida herbal, insektisida. Kita sudah lama tahu bahwa Azadirachtin adalah bahan prinsip yang digunakan dalam pembuatan pupuk dan pupuk kandang dan itulah kandungan terbesar dari Pohon Mimba.

Ya Allah ampuni kami karena telah mengabaikan karuniaMU, namun kami akan menebusnya dengan memanfaatkan (untuk sementara Mimba ini dahulu) semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu yang telah Engkau karuniakan kepada kami.

Narmada, Lombok Barat NTB

21 Mei 2012.